Senin, 03 Maret 2008

Blog dan Komunitas

Pada era Web 2.0, penggunaan Internet bukan hanya sekedar kebutuhan pencarian informasi satu arah, namun yang terpenting dari era ini adalah adanya interaksi. Interaksi yang dirancangkan dalam dunia Internet pun berkembang pesat, mulai dari sekedar interaksi isian form, hingga kemudian muncul fasilitas interaksi online seperti forum, dan kemudian juga berkembang yang marak saat ini adalah blog.

Tidak seperti halnya forum, mungkin pada awal kemunculannya, blog tidak serta merta dianggap baik oleh semua kalangan. Oleh karena saat itu blog, lebih dianggap sebagai tempat dimana seseorang yang bukan siapa-siapa minta diperhatikan lebih. Sebagian orang juga mungkin menganggap blog sebagai suatu bentuk narsisme yang berlebihan. Ya, awalnya memang banyak orang menganggap blog tak lebih dari sekedar publikasi catatan harian seseorang, yang tentu saja bagi kebanyakan orang saat itu dianggap berlebihan.

Namun hal tersebut tentu akan menjadi sangat berbeda tatkala yang menuliskan isi dalam blog adalah seorang artis, tokoh, atau bahkan menteri. Dari sinilah mungkin orang mulai berpikir pentingnya pendapat dari seseorang, menyimak pemikiran seseorang. Walaupun tak jarang kita jumpai beberapa blog yang memang kurang berguna karena hanya berisi tentang, “Hari ini guruku sangat menyebalkan”, atau “Hari ini aku bertemu dia di kafe”, dan seterusnya. Namun akhirnya masyarakat yang open minded pun mulai berpikir bahwa semua orang pun berhak menyuarakan pemikiran mereka, dan pemikiran yang bagus tak selamanya berasal dari seorang menteri, mungkin pendapat seorang mahasiswa bisa lebih menarik untuk disimak, atau pemikiran seorang ibu rumah tangga ternyata juga bisa sangat maju.

Pada akhirnya sikap keterbukaan inilah yang kemudian memacu pesatnya pertumbuhan blog, sehingga kemudian dengan mudah dapat kita jumpai komunitas-komunitas blogger. Komunitas ini berkembang tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun jumlahnya telah mencapai ratusan ribu. Bahkan seperti yang dilansir Kompas, Menkominfo Muhammad Nuh justru mengharapkan pada tahun 2008 nanti jumlah blogger dapat mencapai angka satu juta.

Di satu sisi maraknya komunitas dari para blogger ini mempunyai satu nilai positif bagi sebuah bangsa. Jika kita cermati aktifitas para blogger ini, seharusnya kita bersyukur bahwa sekarang masyarakat kita dapat lebih menghargai pemikiran dan pendapat orang lain. Selain itu masyarakat kita juga mulai berani menyuarakan pendapatnya, walaupun untuk anak SD mungkin blog masih hanya dipakai untuk menyuarakan keluhan mereka soal sekolah, atau tentang kegiatan ekstrakurikuler. Namun kita patut berbangga atas gejala positif ini, terutama atas berkembangnya sikap generasi muda melalui blog ini. Komunitas blogger ini juga merupakan perlambang adanya saling menghormati dan saling berbagi dalam kehidupan mereka. Lebih lanjut Wimar Witoelar mengatakan dalam “Pesta Blogger 2007” di Megaplex, Grand Indonesia, Sabtu (27/11) kemarin bahwa mereka yang ngeblog adalah orang-orang yang berani bersikap. Jadi bagaimana dengan Anda, siapkah Anda memperdengarkan pemikiran Anda kepada publik? Hal tersebut secara tak langsung juga mengintrospeksi diri kita tentang seberapa besar kepedulian kita terhadap hal-hal di luar diri kita, dan seberapa bergunanya pemikiran kita bagi orang lain?

Tidak ada komentar: